Terjun Dunia Politik

63

pun secara perlahan mundur dari dunia politik praktis.

Satu tahun kemudian, ada Muktamar PKB di Malang pada

2005. Ia pun sudah tidak tertarik lagi untuk ikut cawe-

cawe dan sudah tidak berminat menjadi bagian dari inner

circle. Sahabat karibnya, Saifullah Yusuf, meskipun secara

de jure masih memegang posisi sebagai sekretaris jenderal,

tapi sudah bukan lagi menjadi bagian dari lingkaran

terdalam tersebut. Muhaimin Iskandar terpilih sebagai

ketua umum. Setelah itu, ada banyak kemelut dalam

PKB sampai akhirnya Gus Dur pun ikut terdepak karena

yang diakui pemerintah adalah versi Muhaimin Iskandar.

Setelah cukup lama mangkel, ia mulai mengerti isyarat

yang diberikan oleh Gus Dur kepadanya. Seperti yang

pernah terjadi sebelumnya, ia tak ditunjuk menggantikan

Alwi Shihab tapi malah ditunjuk menjadi jubir. Hal ini pun

sama, ia yakin Gus Dur memiliki maksud tersirat tentang

apa yang terbaik baginya dan apa yang harus dilakukannya

di masa depan.

Berkat tak lagi terlibat dalam dunia politik praktis,

Gus Yahya memiliki kesempatan untuk mempelajari dan

merenungkan kembali apa yang diajarkan oleh Gus Dur.

Berbagai macam ilmu dan istilah ia coba me-recall dan

pelajari kembali. Dalam istilah Gus Yahya sendiri adalah

memamah biakkan ilmu-ilmu yang diberikan Gus Dur

kepadanya. Ia pun mendefinisikan ulang peran dalam

organisasi NU. Berkat berbagai macam wawasan yang

diberikan oleh Gus Dur, Gus Yahya memainkan peran

penting NU dalam kancah internasional.